Skripsi

Korelasi Kekuatan Genggam Tangan dengan Status Nutrisi pada Pasien Usia Lanjut = Correlation between Hand Grip Strength and Nutritional Status in Eldery Patients.

Proses penuaan memberikan dampak klinik ke berbagai fungsi tubuh, salah satunya sarkopenia. Sarkopenia merupakan berkurangnya massa otot rangka dan kekuatan otot secara progesif dan menyeluruh. Kondisi ini dapat berkembang menjadi frailty yang menimbulkan perubahan keseimbangan energi berupa malnutrisi. Penurunan status nutrisi rentan dialami oleh pasien usia lanjut. Jika tidak ditangani dengan baik frailty dapat bersifat progesif. Sementara itu, kekuatan genggam tangan diketahui berhubungan dengan berbagai kondisi dalam pasien usia lanjut seperti sarkopenia dan frailty. Penelitian ini bertujuan untuk mencari korelasi antara kekuatan genggam tangan dengan status nutrisi. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dan dilakukan di Poliklinik Geriatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo terhadap pasien rawat jalan dalam rentang waktu Juni – September 2016. Pengukuran kekuatan genggam tangan dinilai menggunakan instrumen dinamometer jamar sedangkan status nutrisi dinilai menggunakan kuesioner Mini Nutritional Assessment. Dari hasil pengambilan data terhadap 98 subjek, didapatkan nilai rerata kekuatan genggam tangan sebesar 18,586 (SD ± 6,726). Sebanyak 6 subjek (6,1%) mengalami malnutrisi, 59 subjek (60,2%) berisiko malnutrisi, dan 33 subjek (33,7%) memiliki status nutrisi yang normal. Melalui uji korelasi Pearson didapatkan bahwa kekuatan genggam berkorelasi dengan status nutrisi dengan nilai kemaknaan (p) sebesar 0,008 (p